5 Cara Menyiapkan Kondisi Keuangan Jelang Krisis Finansial

Kredivo berkolaborasi dengan Standard Chartered

Masyarakat Indonesia pernah mengalami krisis pada tahun 1998 dan tahun 2008. Pada saat itu, krisis yang paling terasa berdampak adalah saat krisis tahun 1998 karena perubahan harga bensin serta bahan kebutuhan pokok meningkat secara drastis. 

Akibatnya protes dan demonstrasi besar-besaran tidak terhindarkan yang pada akhirnya melahirkan gerakan reformasi yang menumbangkan Orde Baru. Ternyata kondisi krisis tetap membayangi masyarakat secara global. Kali ini bukan masalah dalam negeri tetapi dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang belum berakhir.

Kedua negara tersebut dikenal sebagai pemasok sumber energi dan bahan pokok. Akibat perang, produksi menjadi terhambat yang mengakibatkan ketersediaan barang menjadi langka. Singkatnya, dunia harus menanggung efek tersebut karena barang-barang kebutuhan pokok terkerek naik. 

Amerika saja sampai mengalami inflasi hingga 9% yang dicatat sebagai angka tertinggi sepanjang sejarah. Tak heran banyak yang ketar-ketir dengan cicilan dan pinjaman karena suku bunganya dinaikkan lebih tinggi. Walhasil masyarakat Indonesia pun harus menyiapkan kondisi finansial yang saat ini dihantui dengan ancaman krisis secara global. Kira-kira apa saja yang harus dipersiapkan? Simak ulasan ringkasnya berikut ini;  

1. Cek kondisi keuangan saat ini juga

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mendiagnosa kondisi keuangan. Identifikasi kondisi keuangan dengan membandingkan berapa banyak pengeluaran yang sudah dikeluarkan serta pemasukan yang didapatkan setiap bulan.

Jika pengeluaran sudah lebih dari 70 persen, artinya kamu perlu melakukan evaluasi keuangan secara menyeluruh. Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan besaran cicilan dan pinjaman jangan melebihi sepertiga penghasilan. Jika pendapatan kamu Rp10 juta per bulan, pastikan cicilan tidak lebih dari Rp3 juta per bulan supaya kamu bisa mengalokasikan dana untuk keperluan bulanan, belanja, hingga tabungan dan persiapan dana masa depan. 

2. Disiplin dan komitmen dengan perencanaan

Jika sudah memiliki perencanaan keuangan, pastikan untuk mematuhi perencanaan yang sudah dibuat, sehingga pada saat akhir bulan tidak perlu nombok jika pengeluaran melebihi dari bujet yang sudah direncanakan. 

Terkadang hal yang paling sulit dalam mengatur keuangan adalah memegang komitmen sendiri. Umumnya banyak yang melanggar perencanaan keuangan sehingga pada akhirnya memberikan toleransi terus menerus pada diri sendiri. Akibatnya, neraca keuangan sering kali tidak tercapai keseimbangannya. 

3. Segera lunasi utang dengan bunga tinggi

Jika punya utang yang bisa dilunasi lebih awal, segeralah untuk melunasinya. Terutama jika utang tersebut memiliki bunga yang tinggi. Gunakan aset atau tabungan jika terpaksa harus melunasi lebih awal asalkan tidak menambah beban di masa depan.

Cara terbaik untuk bisa menyeimbangkan neraca keuangan adalah dengan melunasi utang atau menambah pendapatan. Jika tidak bisa melunasi utang dengan segera, maka kamu perlu mencari sumber pendapatan baru sehingga dana cadangan menjadi lebih banyak terutama dalam mempersiapkan kondisi yang tidak diharapkan di masa depan sekalipun. 

4. Pastikan siap dana darurat

Dalam kondisi apapun dana darurat tetap harus dipersiapkan. Dana darurat yang ideal bisa memenuhi kebutuhan pokok hingga enam bulan ke depan. Namun, jika kamu sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan, maka dana darurat yang idealnya disiapkan adalah bisa memenuhi kebutuhan pokok dalam satu tahun ke depan. 

Jika terpaksa sekali memerlukan dana darurat disaat tidak ada sumber penghasilan lain, kamu bisa memanfaatkan cicilan dan pinjaman dari Kredivo untuk kepentingan dana darurat. Bunganya rendah hanya 2.6% saja per bulan jauh lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan sejenis.

Limit pinjaman juga mencapai Rp30 juta bagi member premium yang memenuhi syarat. Makin besar plafon yang diberikan makin tinggi juga standar kondisi finansial calon debitur.  

Daftar sekarang lewat aplikasi resminya gratis kok. Syarat utama menjadi member Kredivo, berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), berusia antara 18 sampai 60 tahun, berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, Kediri, Tasikmalaya, Tegal, Bandar Lampung, Banjarmasin dan Pontianak. Serta memiliki penghasilan minimal Rp 3.000.000 per bulan. 

5. Pastikan punya asuransi kesehatan

Kondisi pandemi membuat masyarakat makin sadar betapa pentingnya kesehatan. Selain itu, biaya kesehatan juga tidak murah. Oleh karenanya, pastikan setiap keluarga punya perlindungan asuransi kesehatan minimal sudah tercover oleh BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan terutama bagi tulang punggung keluarga. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *